“Aku
tak tahu namamu tapi senyummu membunuhku setiap hari”.
Sudah 1x24 jam.
Pikiranku membumbung entah kemana. Otakku tidak bekerja seperti biasanya. Hanya
ada peristiwa kemarin yang di putar ulang. Terus terulang dalam pikiranku.
Meski buram, tapi aku masih ingat jelas bagaimana rupamu. Bagaimana senyummu
serta tingkah polosmu.
Kemarin adalah kali pertama aku melihatmu. Entah dengan cara apa
tapi kamu berhasil menghipnotisku hanya dalam hitungan detik Aku bahkan tidak
rela berkedip demi memperhatikanmu. Bahasa tubuhmu menyiratkan segalanya. Sorot
mata hangatmu menandakan betapa lembutnya kamu. Kamu.. Membuatku ingin
memilikimu.
Aku masih ingat senyuman itu. Kamu tidak mengumbarnya secara asal,
tapi tulus dari hati. Suaramu begitu indah seakan menggelitik telingaku. Aku
tahu ini mungkin nampak klise, tapi ketahuilah bahwa kamu sudah berhasil
mencuri perhatianku.
Hari ini aku kembali
untuk menemuimu. Dan ya, kamu ada disana dengan senyum yang tidak pernah pudar.
Suaramu masih sama. Tingkahmu juga. Dan lagi, aku kembali terhipnotis olehmu.
Orang lain mungkin menganggapku gila dengan senyum miring sembari menatapmu
dari kejauhan, tapi aku tidak peduli selama aku masih bisa melihatmu.
Hanya ada satu hal yang janggal dalam hatiku.
Aku takut. Aku takut untuk menyapamu. Aku terlalu takut untuk
membuatmu mengenalku. Aku gugup. Kamu sudah meracuni pikiranku selama
berhari-hari dan aku masih saja tak berani untuk bertegur sapa denganmu. Aku
memang pencundang. Aku memang lemah. Aku bahkan tak berani melirikmu ketika
kamu menangkap mataku yang tengah sbuk memperhatikanmu.
Sayang, kamu
membunuhku dengan senyumanmu. Kamu membunuhku disetiap detik ketika aku melihatmu.
Kamu membunuhku dengan tingkah manismu. Ah, rasanya menyebalkan sekaligus indah
secara bersamaan. Aku senang dengan kehadiranmu, tapi aku benci dengan diriku
yang tak punya nyali untuk sekedar bertanya siapa namamu.
Untukmu yang tersenyum manis, biarkan aku merengkuhmu meski dari
kejauhan.
Dari
gadis penikmat senyummu
yang
bahkan tak berani menyapamu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar