Senin, 26 Oktober 2015

Senyummu Membunuhku

“Aku tak tahu namamu tapi senyummu membunuhku setiap hari”.

        Sudah 1x24 jam. Pikiranku membumbung entah kemana. Otakku tidak bekerja seperti biasanya. Hanya ada peristiwa kemarin yang di putar ulang. Terus terulang dalam pikiranku. Meski buram, tapi aku masih ingat jelas bagaimana rupamu. Bagaimana senyummu serta tingkah polosmu.
Kemarin adalah kali pertama aku melihatmu. Entah dengan cara apa tapi kamu berhasil menghipnotisku hanya dalam hitungan detik Aku bahkan tidak rela berkedip demi memperhatikanmu. Bahasa tubuhmu menyiratkan segalanya. Sorot mata hangatmu menandakan betapa lembutnya kamu. Kamu.. Membuatku ingin memilikimu.
Aku masih ingat senyuman itu. Kamu tidak mengumbarnya secara asal, tapi tulus dari hati. Suaramu begitu indah seakan menggelitik telingaku. Aku tahu ini mungkin nampak klise, tapi ketahuilah bahwa kamu sudah berhasil mencuri perhatianku.

        Hari ini aku kembali untuk menemuimu. Dan ya, kamu ada disana dengan senyum yang tidak pernah pudar. Suaramu masih sama. Tingkahmu juga. Dan lagi, aku kembali terhipnotis olehmu. Orang lain mungkin menganggapku gila dengan senyum miring sembari menatapmu dari kejauhan, tapi aku tidak peduli selama aku masih bisa melihatmu.
Hanya ada satu hal yang janggal dalam hatiku.
Aku takut. Aku takut untuk menyapamu. Aku terlalu takut untuk membuatmu mengenalku. Aku gugup. Kamu sudah meracuni pikiranku selama berhari-hari dan aku masih saja tak berani untuk bertegur sapa denganmu. Aku memang pencundang. Aku memang lemah. Aku bahkan tak berani melirikmu ketika kamu menangkap mataku yang tengah sbuk memperhatikanmu.

        Sayang, kamu membunuhku dengan senyumanmu. Kamu membunuhku disetiap detik ketika aku melihatmu. Kamu membunuhku dengan tingkah manismu. Ah, rasanya menyebalkan sekaligus indah secara bersamaan. Aku senang dengan kehadiranmu, tapi aku benci dengan diriku yang tak punya nyali untuk sekedar bertanya siapa namamu.
Untukmu yang tersenyum manis, biarkan aku merengkuhmu meski dari kejauhan.

Dari gadis penikmat senyummu

yang bahkan tak berani menyapamu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar