“Bukan hanya kamu pemiik tangan hangat
itu”
Kukira aku sudah melupakanmu. Nyatanya kamu masih lalu lalang
di pikiranku. Kupikir aku sudah tak membutuhkanmu. Nyatanya aku masih
mencarimu. Kurasa aku sudah merelakanmu. Nyatanya aku masih memimpikanmu.
Kamu.. Semuanya tentang kamu.
Hari berganti hari, bulan
berganti bulan. Hubungan kita bahkan sudah lama berakhir. Aku dengan jalanku.
Kamu dengan jalanmu. Aku menyibukkan diri dan lambat laun aku mulai
melupakanmu. Ya, begitulah yang semestinya terjadi jika saja hari ini tak
kudapati kenangan kita lagi.
Aku memang tidak berniat melupakanmu. Aku tak ingin
melupakanmu yang sempat membuatku tertawa keras dan menangis sendu di waktu
yang sama. Aku hanya ingin merelakanmu. Begitu pula dengan memori indah yang
masih melekat di dalam ingatanku. Biarkan mereka disana. Biarkan mereka
menghiasi celah-celah anganku yang masih kosong.
Tapi semuanya tak
berlangsung lama. Sekarang, kamu hanyalah oase di tengah gurun. Kamu hanya
fatamorgana cintaku yang entah sudah berapa lama terlupakan. Kamu muncul
tenggelam begitu saja dan kian hari kian memudar.
Aku
masih berenang dalam kubangan masa lalu ketika jemari hangat menyentuh tanganku
yang dingin dan membawaku kembali ke dunia nyata. Dulu kamulah pemilik tangan
hangat itu, namun seseorang berhasil mematahkan rekormu. Ia tersenyum kecil
padaku. Senyumnya tulus layaknya senyummu dulu. Matanya menatapku dalam seperti
yang kamu lakukan dulu. Ia menggenggam tanganku lebih erat dari yang kamu
lakukan dulu.
Seketika otakku membeku dan
senyum terukir di bibirku. Aku takkan mengulangi kesalahan yang pernah kubuat
padanya. Ia masih menatapku dalam seakan ia tahu apa yang sedang kupikirkan.
Genggamannya kian erat namun sorot matanya yang tulus dan berbinar tak pernah
berubah sejak awal.
Kukira tak ada yang bisa menggantikanmu hingga ia datang di
tengah kebingungan hatiku untuk merelakanmu. Ia datang dengan halo, tidak
sepertimu yang datang tanpa halo dan pergi tanpa selamat tinggal. Dan kuharap
dia takkan pernah mengucapkan selamat tinggal untukku.
Teruntuk,
Si tangan hangat setahun silam