"Karena kamulah pengisi kanvas
kehidupanku”.
Kamu adalah objek penglihatan paling indah yang pernah
kutemukan. Kamu adalah lukisan di setiap kanvasku. Kamu pula penyebab sedih dan
senangku. Mengagumi dan mencintaimu dari kejauhan adalah hobiku. Kamu menginspirasi
tiap keping hidupku dan membuatnya makin berwarna dari hari ke hari. Kamu pula
sebab kuasku menari setiap saat. Melukis indah raut wajahmu, lengkap dengan
lesung pipimu yang sangat manis bak pangeran di masa lampau. Aku tahu, kini aku
terlarut dalam pesonamu.
Ya, aku memang tidak tahu
diri. Aku selalu berusaha mencari kabarmu, mencuri pandang padamu dan terkadang
aku bertingkah seperti penguntit yang siap sedia mengikuti langkahmu kemanapun
kamu pergi. Aku tak ingin melewati satupun dari harimu. Aku ingin kamu sadar
bahwa ada satu wanita yang sangat mendambakanmu, yaitu aku. Sungguh, kuharap
kamu tahu itu cepat atau lambat.
Aku baru tahu bahwa cinta sebegini indahnya. Kadang
membuatku tersenyum sendiri dan terkadang membuatku tersipu akibat ulah lucumu.
Saat ini, aku bahkan tidak membenarkan bahwa cinta dapat menimbulkan luka,
perih dan sakit hati. Satu-satunya yang aku tahu bahwa aku mencintaimu dengan
seluruh hatiku. Apapun itu, aku mencintaimu.
Seperti hari ini, wajahmu
telah terlukis indah di kanvas putihku. Tersenyum kecil padaku dann lagi-lagi
membuatku tersipu malu. Matamu begitu bulat dan berwarna coklat kehitaman.
Benar-benar lelaki idamanku. Kamu selalu membuatku kaku dalam sejuta daya
pikatmu. Ah, aku benci diriku sendiri yang tak berani mengatakan bahwa akulah
gadismu yang kamu nantikan.
Egois memang. Aku tak
ingin satupun wanita lain menikmati indahnya dirimu. Aku sensi. Aku sensitif
dan aku tak ingin berbagi dengan orang lain. Biarlah aku seorang yang hanyut
dalam cintamu. Biarlah aku seorang yang bisa merasakan perasaan abstrak ini.
Jika suatu hari nanti, Tuhan mengizinkanku untuk
memilikimu, aku berjanji untuk tidak melukaimu. Aku berjanji untuk tidak
menyia-nyiakan dirimu. Akupun berjanji untuk selalu berada disisimu, ketika
kamu membutuhkanku ataupun tidak, aku akan terus berada disampingmu.
Mendukungmu dan mencintaimu. Demi apapun, aku berjanji untuk memperlakukanmu
dengan baik sebagaimana aku mencintaimu.
Perasaan memang tak bisa
berbohong. Aku terlalu mencintaimu. Kapankah kamu akan menyadari hatiku ini?
Tidakkah kamu merasakan hal yang sama?
Untuk seseorang yang diam-diam
kucintai..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar