Selasa, 28 Juli 2015

Kamu Pelengkap Hidupku

"Karena kamulah pengisi kanvas kehidupanku”.

          Kamu adalah objek penglihatan paling indah yang pernah kutemukan. Kamu adalah lukisan di setiap kanvasku. Kamu pula penyebab sedih dan senangku. Mengagumi dan mencintaimu dari kejauhan adalah hobiku. Kamu menginspirasi tiap keping hidupku dan membuatnya makin berwarna dari hari ke hari. Kamu pula sebab kuasku menari setiap saat. Melukis indah raut wajahmu, lengkap dengan lesung pipimu yang sangat manis bak pangeran di masa lampau. Aku tahu, kini aku terlarut dalam pesonamu.
Ya, aku memang tidak tahu diri. Aku selalu berusaha mencari kabarmu, mencuri pandang padamu dan terkadang aku bertingkah seperti penguntit yang siap sedia mengikuti langkahmu kemanapun kamu pergi. Aku tak ingin melewati satupun dari harimu. Aku ingin kamu sadar bahwa ada satu wanita yang sangat mendambakanmu, yaitu aku. Sungguh, kuharap kamu tahu itu cepat atau lambat.

          Aku baru tahu bahwa cinta sebegini indahnya. Kadang membuatku tersenyum sendiri dan terkadang membuatku tersipu akibat ulah lucumu. Saat ini, aku bahkan tidak membenarkan bahwa cinta dapat menimbulkan luka, perih dan sakit hati. Satu-satunya yang aku tahu bahwa aku mencintaimu dengan seluruh hatiku. Apapun itu, aku mencintaimu.

Seperti hari ini, wajahmu telah terlukis indah di kanvas putihku. Tersenyum kecil padaku dann lagi-lagi membuatku tersipu malu. Matamu begitu bulat dan berwarna coklat kehitaman. Benar-benar lelaki idamanku. Kamu selalu membuatku kaku dalam sejuta daya pikatmu. Ah, aku benci diriku sendiri yang tak berani mengatakan bahwa akulah gadismu yang kamu nantikan.
Egois memang. Aku tak ingin satupun wanita lain menikmati indahnya dirimu. Aku sensi. Aku sensitif dan aku tak ingin berbagi dengan orang lain. Biarlah aku seorang yang hanyut dalam cintamu. Biarlah aku seorang yang bisa merasakan perasaan abstrak ini.

          Jika suatu hari nanti, Tuhan mengizinkanku untuk memilikimu, aku berjanji untuk tidak melukaimu. Aku berjanji untuk tidak menyia-nyiakan dirimu. Akupun berjanji untuk selalu berada disisimu, ketika kamu membutuhkanku ataupun tidak, aku akan terus berada disampingmu. Mendukungmu dan mencintaimu. Demi apapun, aku berjanji untuk memperlakukanmu dengan baik sebagaimana aku mencintaimu.
Perasaan memang tak bisa berbohong. Aku terlalu mencintaimu. Kapankah kamu akan menyadari hatiku ini? Tidakkah kamu merasakan hal yang sama?

Untuk seseorang yang diam-diam 
kucintai..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar